Pada
tahun 1955 muncul definisi tentang profesi keperawatan dari ANA (American Nurse
Association) sebagai berikut :
“Profesi
keperawatan diartikan sebagai suatu tindakan untuk melengkapi beberapa tindakan
dari tim kesehatan, antara lain: dalam mengobservasi, melakukan perawatan,
memberikan nasehat/anjuran bagi yang sakit, terluka atau yang lemah, mencegah
dari tertularnya penyakit lain, serta membantu dalam pemeliharaan status
kesehatannya. Disamping itu profesi ini juga bertugas membina dan membimbing
petugas lainnya, termasuk dalam pemberian pengobatan kepada pasien (sebagai
tugas kolaboratif/limpahan). Oleh karena itu dalam bekerja diperlukan keahlian
khusus yang termasuk di dalamnya adalah ilmu biologi, fisika, dan ilmu sosial;
serta aplikasinya yang juga perlu digali lebih dalam untuk menambah wawasan
dalam menegakan diagnosa keperawatan atau membantu dalam pemberian terapi atau
ukuran-ukuran lain yang perlu koreksi”
Pada
tahun 1955, definisi keperawatan yang pertama dari Henderson dipublikasikan
dalam revisi buku keperawatan Bertha Harmer, sebagai berikut :
“keperawatan
yang utamanya adalah membantu individu baik sakit ataupun sehat dengan
tindakan-tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau kesembuhan,
atau bahkan suatu kematian yang didorong dengan kekuatan, keinginan, dan
pengetahuan. Keperawatan merupakan kontribusi yang bersifat unik untuk membantu
individu agar mandiri dengan memberikan bantuan seperlunya.”
Pada
tahun 1966, Henderson menyatakan pendapatnya mengenai definisi keperawatan yang
dipublikasikan oleh “The Nature of
Nursing”, dan pendapatnya tersebut dipandang sebagai kristalisasi dari
ide-idenya, yaitu sebagi berikut :
“fungsi
unik perawat adalah membantu individu baik sehat, maupun sakit dengan
tindakan-tindakan yang memberikan kontribusi bagi kesehatan atau penyembuhan,
atau untuk memperoleh kematian dengan damai, dan harus dilakukannya tanpa
bantuan, sehingga sangat membutuhan kekuatan, kemauan, serta pengetahuan. Untuk
dapat melakukan hal tersebut, maka dapat dilakukan berbagai cara agar dapat
mempercepat kemandirian pasien sesegera mungkin.”
Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan
fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang
ahli fisiologis bernama Stackpole
Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus
menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh :
1. Usia
2. Kondisi
emosional (mood & temperamen)
3. Latar
belakang sosial dan budaya
4. Kondisi
fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik
& lakomotif, dan status mental.
Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal
berikut :
1. Urutan
aktifitas yang harus dilakukan
2. Aktifitas
perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
3. Perubahan-perubahan
yang telah dibuat.
Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model
Henderson adalah sebagai berikut :
1.
Fungsi unik dari perawat
2.
Upaya pasien kearah kemandirian
3.
Asuhan keperawatan dasar berdasarkan
kebutuhan dasar manusia
4.
Perencanaan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi
keperawatan. Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan
oleh tindakan terapeutik dokter.
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia,
keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1.
Manusia
Henderson memandang manusia sebagai
makhluk yang utuh, lengkap, dan mandiri yang memiliki 14 kebutuhan dasar
sebagai berikut :
1. Bernafas
normal
2. Makan
dan minum derngan cukup
3. Membuang
kotoran tubuh (eliminasi)
4. Bergerak
dan menjaga posisi yang diinginkan
5. Tidur
dan istirahat
6. Memilih
pakaian yang sesuai
7. Menjaga
suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan
8. Menjaga
tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi integumen
9. Menghindar
dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai
10. Berkomunikasi
dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau
pendapat
11. Beribadah
sesuai dengan keyakinan seseorang
12. Bekerja
dengan sesuatu cara yang mengandung unsur prestasi
13. Bermain
atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi
14. Belajar,
mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada prkembangan normal
dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersedia.
(Marriner Ann, 1986)
Henderson juga
memandang manusia (klien) sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kemandirian, kesehatan atau kematian yang damai. Henderson
menganggap manusia dan keluarga merupakan satu kesatuan. Manusia juga
harus selalu menjaga keseimbangan fisiologis dan emosionalnya. (KDIK, 2001)
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia
tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Manusia akan mengalami
perkembangan mulai dari pertumbuhan dan perkembangan daalam rentang kehidupan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan
sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola
asuh, lingkungan dan kesehatan. Dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari
individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat
melakukan aktifitas.
2.
Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia. Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki
pengetahuan biologis maupun sosial.
Perawat membutuhkan berbagai macam pendidikan yang di
dalam masyarakat kita hanya tersedia di lembaga atau unversitas. Dia juga cenderung menekankan agar perawat dalam
bertugas selalu berusaha mendorong menjaga kesehatannya dan melindungi diri
dari penyakit. Dia merupakan satu-satunya orang yang pertama kali meyakini
bahwa perawat membutuhkan suatu bentuk pendidikan liberal termasuk ilmu
pengetahuan, ilmu sosial, dan kemanusiaan.
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi.
Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau
menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien
tergaantung pada perawat atau tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab
seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan
pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
1.
menciptakan
rasa kekeluargaan dengan klien
2.
Berusaha mengerti maksud klien
3.
Berusaha untuk selalu peka terhadap
ekspresi non verbal
4.
Berusaha mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaannya
5.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Perawat harus menerapkan responsibilitas dalam melakukan
investigasi pada praktik keperawatan. Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah
dari dokter, tetapi mendukung program-program dokter. Perawat
harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia, keempat belas komponen dasar
kebutuhan manusia harus dapat tercover semua oleh fungsi perawat, perawat
harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
3. Kesehatan
Henderson memandang
kesehatan sebagai kemampuan individu untuk memenuhi empat belas komponen
kebutuhan dasar manusia tanpa bantuan. Kesehatan adalah kualitas kehidupan
dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang
dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan
saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila
mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup. Kesehatan
adalah dasar dari fungsimanusia.
4.
Lingkungan
Henderson tidak
memberikan definisi sendiri untuk lingkungan ini. Dalam mendefinisikan
lingkungan, Henderson mengambil pengertian lingkungan dari Webster’s
New Collegiate Dictionary dimana yang dimaksud dengan lingkungan
adalah kumpulan semua kondisi eksternal dan pengaruh-pengaruhnya yang berdampak
pada kehidupan dan perkembangan organisme. Pada individu yang sehat seharusnya
memiliki kemampuan untuk mengontrol lingkunganya, tetapi kondisi sakit dapat
mengganggu kemampuan tersebut. (Marriner Ann, 1986).
Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu
yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat
harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat
harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter
menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
e. Perawat
harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat
harus mampu memberikan pendidikan kesehatan
g. Dokter menggunakan hasil kerja
perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan
antara perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi
dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan
sangat mandiri.
1. Perawat
sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
2. Perawat
sebagai penolong (helper) bagi pasien
3. Perawat
sebagai mitra (partner) bagi pasien
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai
pengganti (substitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan
fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi
untuk “melengkapinya”. Henderson melukiskan pandangan ini ketika ia
mengatakan bahwa perawat adalah kesadaran dari yang tidak sadar,
kehidupn dari yang bunuh diri, kaki dari yang diamputasi, mata bagi yang baru
saja buta, alat bergerak bagi bayi, pengetahuan dan percaya diri bagi ibu muda,
penyambung lidah bagi yang terlalu lemah atau menarik diri untuk bicara. Setelah
kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan
sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu paasien mendapatkan
kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu
pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat
berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai
mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan
bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi
berdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi
emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual..
Kaitannya dengan
hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu
tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi
yang membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga
kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen
kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan
oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter. Hubungan
perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat digambarkan sebagi berikut.
Pekerjaan perawat saling tergantung dengan pekerjaan
profesi lain, sehingga perawat dan anggota tim lainnya harus saling membantu
menjalankan program masing-masing, tetapi sebaiknya tidak melakukan pekerjaan
milik orang lain. Henderson menggambarkan fungsi masing-masing profesi
kesehatan dan keluarga sebagai suatu irisan dalam suatu lingkaran, besarnya
ukuran dari irisan tersebut sangat tergantung pada apa yang dibutuhkan klien,
dan karenanya besarnya ukuran irisan tersebut akan berubah sesuai dengan
kemajuan kondisi klien. Yang menjadi tujuan disini adalah dimana semakin lama,
porsi irisan untuk keluarga dan klien akan semakin besar atau bahkan
seluruh lingkaran tersebut. Yang artinya dengan kondisi yang demikian
berarti bahwa klien dan keluarga akan semakin mandiri dalam membantu dan
memelihara kesehatannya sendiri. (Marriner Ann, 1986)
1.
Pengkajian
Yang perlu dikaji adalah :
·
Core (inti) – data pasien yang terdiri
dari : umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta
riwayat timbulnya penyakit.
·
14 komponen kebutuhan dasar manusia
Terdapat
suatu masalah dalam proses perawatan. Penilaian nyata terhadap proses perawatan
tergantung pada pemahaman seseorang, interpretasi, perpaduan,
dan penggunaannya. Walaupun definisi dan penjelasan Henderson mengenai
keperawatan tidak secara langsung sesuai dengan langkah - langkah dalam proses
perawatan, tetapi terdapat hubungan antara kedua hal tersebut. Menurut Henderson, perawat harus memiliki pengetahuan mengenai apa yang
disebut normal dalam kesehatan dan adanya penyakit. Berdasarkan pengetahuan
ilmiah ini, perawat dapat mengambil kesimpulan dari data-data yang ada.
Henderson menyatakan, bahwa, keperawatan dibutuhkan oleh individu yang
dipengaruhi oleh usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,dan
kapasitas fisik, serta intelektualnya. Semua ini akan dipertimbangkan dalam
mengevaluasi hasil perawatan yang dibutuhkan oleh pasien.
2. Diagnosa
keperawatan
Analisa data
didasarkan pada faktor-faktor di atas, kemudian hasil analisa tersebut
dipergunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan.Henderson tidak secara
spesifik membahas mengenai diagnosa keperawatan ini, dia lebih yakin dokterlah
yang akan membuat diagnosa, dan perawat melakukan tindakan-tindakan atas dasr
diagnosa tersebut. Diagnosa Keperawatan berhubungan dengan Bagaimana
mengidentifikasi kemampuan individu untuk menentukan kebutuhannya dengan atau
tanpa bantuan yang turut memperhitungkan kemampuan, keinginan, dan pemgetahuan.
Berdasarkan pada data - data yang tersedia, dan analisa terhadap data tersebut,
perawat dapat mengidentifikasi secara aktual berbagai masalah, seperti
pernafasan yang tidak normal. Sebagai tambahannya, juga masalah-masalah
potensial lainnya dapat teridentifikasi.
3. Perencanaan
keperawatan
Setelah diagnosa keperawatan dibuat, maka selanjutnya
perawat akan menyusun rencana perawatan. Berdasarkan rencana perawatan ini,
Henderson menyatakan dengan rencana perawatan ini, maka perawatan yang efektif
dapat direncanakan lebih baik. Suatu rencana yang tertulis akan mendorong
munculnya ide-ide tentang kebutuhan individu, kecali jika terdapat
aturan-aturan lain yang harus dilakukan oleh individu tersebut secara rutin.
Tidak terlaksananya perencanaan daapat dipengaruhi oleh anggota keluarga
lainnya. Selanjutnya suatu rencana perawatan membutuhkan modifikasi secara
berkesinambungan yang didasarkan pada kebutuhan individu.
Henderson menyarankan penulisan rencana perawatan dapat diikuti dengan
kebutuhan perawatan secara bertahap. Dia menekankan bahwa perawatan harus
selalu disusun sesuai dengan kebutuhan individu, dan rencana terapi dari
dokter. Henderson menggaris-bawahi tahap-tahap perencanaan sebagai jalan untuk
membuat rencana bagi pemenuhan kebutuhan individu. Perencanaan yang selalu diperbaharui harus
didasarkan pada kebutuhan kebutuhan individu tersebut, lebih dispesifikan, dan
dapat diimplementasikan, serta disesuaikan dengan adanya terapi medis.
Perencanaan perawatan yang ditulis, intinya adalah hasil dari identifikasi
kebutuhan perawatan dari individu. Walaupun Henderson tidak menggunakan
istilahistilah seperti saat ini, tetapi intinya adalah sama.
4. Implementasi
keperawatan
Implementasi
sesuai dengan perencanaan keperawatan yang dibuat. Bagi Henderson, implementasi
keperawatan harus tertuju pada bantuan terhadap kebutuhan pasien sesuai dengan
kebutuhan 14 komponen tersebut di atas. Sebagai contoh: dalam membantu individu
terhadap kebutuhan istirahat dan tidur, perawat akan mencoba untuk lebih
mengetahui metoda-metoda dalam membujuk pasien untuk beristirahat dan tidur
sebelum diberikan obat-obatan. Henderson menyimpulkan: “ Saya memandang
keperawatan terutama adalah sebagai pelengkap dalam memenuhi kebutuhan pasien
melalui pengetahuan, keinginan, dan kekuatan untuk melakukan aktifitas
sehari-hari, serta untuk melakukan berbagai tindakan / perlakuan terhadap
pasien tersebut sesuai dengan terapi medik”. Dia juga menyatakan, bahwa fungsi
utama dari perawat ini tentu saja harus dilakukan untuk mendukung rencana
terapi medis, sehingga perawat perlu melakukan tidakan – tindakanyang
disarankan medis dalam perawatan. Aspek implementasi penting lainnya dalam
pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien . Perawat harus
menjadi pihak luar yang memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran-ukuran
bagi pemenuhan ukuran tersebut . Henderson juga berbicara mengenai kualitas
dari keperawatan; perawat yang berkompeten akan menggunakan proses
interpersonal dan prediksi-prediksi selama memberikan perawatan .
5. Evaluasi
keperawatan
Henderson mendasarkan evaluasi terhadap setiap perawat
didasarkan pada kecepatan atau derajatnya dalam mendorong kegiatan pasien
secara independent kembali seperti hari-hari normal.
Hal ini
disebutkan dalam definisi dan fungsi yang unik dari perawat. Untuk tujuan
evaluasi, perubahan pada level fungsi kebutuhan individu juga harus diamati dan
diperhitungkan . Sebuah data perbandingan mengenai kemampuan fungsional
individu dilakukan sebelum dan sesudah proses perwatan.
1.
Kelebihan
·
Henderson
adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan
sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari
fungsi unik dari profesi perawat.
·
Teori
Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir
keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
·
Henderson
mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi
yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
·
Asumsi
Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan
dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
2.
Kekurangan
- · Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien.
- Teori kurang pragmatis.
Kak ada sumber resmi dari blog ini ?
BalasHapus